Brand Strategy: 2.Kenapa Sebuah Merek Bisa Bertahan Puluhan Tahun?

Kenapa Sebagian Merek Bertahan Puluhan Tahun, Sementara yang Lain Menghilang?
Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana beberapa merek seolah selalu ada dalam hidup kita? Sejak kecil, mungkin Anda ingat sabun yang selalu digunakan ibu, kopi yang diseduh ayah setiap pagi, atau sepatu yang diwariskan dari kakak ke adik. Merek-merek ini seperti bagian dari kehidupan kita, tidak tergantikan, dan tetap ada meski zaman berubah.
Di sisi lain, ada merek-merek yang dulu terkenal, kini menghilang. Mungkin Anda pernah punya ponsel merek tertentu yang dulu populer, tapi sekarang tak lagi terdengar. Atau restoran yang dulu ramai, tapi kini berganti nama atau tutup.
Apa yang membuat sebuah merek bisa bertahan selama puluhan tahun, sementara yang lain lenyap begitu saja?
Jawabannya bukan sekadar soal kualitas produk atau banyaknya iklan. Merek yang bertahan adalah yang memiliki jiwa, mereka memahami pelanggan lebih dari sekadar transaksi, mereka menjadi bagian dari hidup, dan yang terpenting, mereka selalu menemukan cara untuk tetap relevan.
Merek yang Punya Keunikan, Bukan Sekadar Alternatif
Coba ingat, saat kecil dulu, mobil Mercy selalu dikaitkan dengan kesuksesan. Bukan hanya karena mesinnya bagus, tapi karena ada sesuatu yang membuatnya lebih dari sekadar kendaraan. Ia membawa kebanggaan. Begitu juga dengan jam tangan Rolex, yang lebih dari sekadar alat penunjuk waktu, tapi ia adalah simbol pencapaian.
Tapi di era sekarang, apa yang membuat orang memilih sebuah merek? Bukan lagi sekadar kualitas. Ada banyak pilihan dengan teknologi serupa. Bedanya, merek yang bertahan tahu bagaimana membangun keunikan yang tidak bisa ditiru. Mereka tidak sekadar menjual produk, tetapi juga gaya hidup, cerita, dan nilai yang melekat di hati pelanggan.
Apple, misalnya. Banyak ponsel lain yang memiliki fitur lebih canggih atau harga lebih murah, tapi mengapa banyak orang tetap memilih iPhone? Karena iPhone bukan sekadar produk, ia adalah identitas. Orang merasa ada kebanggaan, ada rasa “menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar” saat memilikinya.
Tanpa keunikan, sebuah merek hanya akan menjadi pilihan di antara banyak pilihan lainnya,bukan pilihan utama.
Relevansi: Jika Tidak Berubah, Pelanggan Akan Pergi
Dulu, orang membeli jam tangan karena butuh melihat waktu. Sekarang, smartwatch menjadi pilihan karena lebih dari sekadar penunjuk waktu, ia membantu orang menjaga kesehatan, membaca notifikasi, bahkan mengontrol musik.
Inilah yang sering dilupakan banyak bisnis. Merek yang dulu besar dan dominan bisa tiba-tiba kehilangan pelanggan bukan karena produknya buruk, tapi karena mereka gagal menyesuaikan diri dengan kehidupan pelanggan.
Ambil contoh Kodak. Dulu, hampir semua orang menggunakan kamera dan film Kodak untuk mengabadikan momen penting. Tapi saat dunia beralih ke fotografi digital, Kodak tetap bertahan dengan bisnis filmnya. Mereka tidak melihat bahwa kebutuhan pelanggan telah berubah. Akhirnya? Merek yang dulu begitu kuat akhirnya tenggelam.
Sama seperti dalam hidup, bisnis juga harus terus berkembang. Jika sebuah merek tidak lagi relevan, pelanggan akan berpindah ke yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini.
Kepercayaan: Sekali Rusak, Sulit Kembali
Dulu, ketika orang menemukan satu merek susu yang cocok untuk keluarganya, mereka akan tetap membelinya selama bertahun-tahun. Bukan hanya karena rasanya enak, tapi karena mereka percaya bahwa merek itu aman, sehat, dan baik untuk anak-anak mereka.
Kepercayaan adalah aset terbesar sebuah merek. Sekali pelanggan merasa dikecewakan, sangat sulit untuk mendapatkannya kembali. Lihat saja kasus merek-merek yang terkena skandal kualitas atau pelayanan buruk, begitu kepercayaan hilang, pelanggan langsung beralih ke pilihan lain.
Kepercayaan ini tidak bisa dibangun dalam semalam. Ia lahir dari pengalaman yang konsisten, dari janji yang ditepati, dan dari cara merek memperlakukan pelanggannya.
Merek yang Bertahan Bukan Sekadar Bisnis, Tapi Bagian dari Kehidupan
Pernahkah Anda mencium aroma sabun tertentu dan tiba-tiba teringat masa kecil? Atau mendengar suara jingle sebuah iklan dan langsung terbayang saat-saat dulu menontonnya bersama keluarga?
Merek yang paling kuat adalah yang tidak hanya dikenal, tapi juga melekat dalam kenangan pelanggan. Mereka bukan sekadar bisnis, tapi bagian dari cerita hidup kita.
Jika ingin membangun bisnis yang bertahan, jangan hanya berpikir soal promosi atau strategi penjualan. Pikirkan bagaimana merek Anda bisa menjadi bagian dari kehidupan pelanggan, bagaimana ia bisa membentuk cerita, dan bagaimana ia bisa tetap relevan seiring berjalannya waktu.
Di Brandewa, kami percaya bahwa merek bukan hanya tentang logo atau produk, tapi tentang hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Merek yang bertahan adalah yang punya jiwa, dan itulah yang kami bantu bangun untuk bisnis Anda.